Sabtu, 21 April 2018
Minggu, 27 September 2015
YANG SALAH BUKAN SYARIAH TAPI OKNUM YANG KURANG SYARIAH
H. Mahmud Ali Zain Sesalkan Blow UP Pemberitaan BMT PSU Malang
Ketua
Pengurus Koperasi SPS BMT UGT Sidogiri Indonesia menegaskan bahwa BMT
Perdana Surya Utama (PSU) Malang yang saat ini sedang dilanda masalah
keuangan akibat kelalaian para pengelolanya (fraud), tidak ada
sangkut pautnya dengan BMT Sidogiri baik Koperasi SPS BMT UGT Sidogiri
Indonesia maupun BMT Maslahah Jawa Timur. Hal tersebut perlu ditegaskan
karena pada saat BMT PSU Malang mengalami fraud, BMT Sidogiri sempat dikait-kaitkan dengan masalah yang sedang terjadi di BMT PSU Malang.
“Saya mendapat informasi bahwa pada saat BMT PSU Malang mengalami masalah keuangan, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur sempat menanyakan: ada apa dengan BMT Sidogiri? Mereka mengira yang sedang mengalami masalah itu BMT Sidogiri padahal yang sedang mengalami masalah keuangan itu bukan BMT Sidogiri melainkan BMT PSU Malang,” demikian H. Mahmud memberikan penjelasan.
H. Mahmud Ali Zain juga memberikan klarifikasi bahwa masalah yang sedang terjadi di BMT PSU Malang, bukan karena kesalahan konsep syariah yang diterapkan oleh BMT PSU Malang, melainkan murni karena kelalaian dari pihak pengelola yang kurang hati-hati dalam mengelola keuangan BMT PSU Malang. Karena itu, kesalahan yang dilakukan oleh para pengelola BMT PSU Malang, tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk menyalahkan sistem syariah yang digunakan.
H. Mahmud Ali Zain menengarai ada pihak-pihak tertentu yang berusaha untuk membesar-besarkan pemberitaan mengenai fraud BMT PSU Malang dan menghubung-hubungkannya dengan sistem syariah yang diterapkan. Karena itu, dia sangat prihatin dengan adanya kejadian tersebut dan khawatir akan dapat memberikan citra negatif terhadap BMT lainnya yang menggunakan konsep syariah dalam menjalankan usahanya.
“Saya merasa prihatin bahwa masalah keuangan yang sedang terjadi di BMT PSU Malang di-blow up dan diberitakan secara besar-besaran. Saya heran dalam beberapa hari berturut-turut diberitakan sampai satu halaman di sebuah media massa lokal di Malang. Ada apa ini? Jangan-jangan ada yang ingin mengambil kesempatan untuk menjelek-jelekkan konsep syariah. Apalagi dalam berita disebutkan bahwa tidak ada jaminan keamanan dalam konsep syariah,” ungkap H. Mahmud Ali Zain.
Padahal, lanjutnya, masalah keuangan yang terjadi pada BMT PSU Malang yang menggunakan sistem syariah itu bukan karena kesalahan konsep syariahnya, melainkan karena kesalahan dari pihak pengelola yang melaksanakan konsep syariah. “Kalau yang salah orangnya, maka jangan menyalahkan sistem yang digunakan. Konsepnya baik tapi bila diterapkan secara salah, maka akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik,” kata H. Mahmud Ali Zain.
Karena itu, H. Mahmud Ali Zain menghimbau kepada para pelaku ekonomi syariah untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan usahanya dan mengambil pelajaran berharga dari musibah yang melanda BMT PSU Malang. “Marilah kita meningkatkan kehati-hatian dalam mengelola usaha yang menggunakan konsep syariah agar tidak mengalami masalah keuangan sebagaimana yang menimpa BMT PSU Malang,” himbaunya.
“Saya mendapat informasi bahwa pada saat BMT PSU Malang mengalami masalah keuangan, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur sempat menanyakan: ada apa dengan BMT Sidogiri? Mereka mengira yang sedang mengalami masalah itu BMT Sidogiri padahal yang sedang mengalami masalah keuangan itu bukan BMT Sidogiri melainkan BMT PSU Malang,” demikian H. Mahmud memberikan penjelasan.
H. Mahmud Ali Zain juga memberikan klarifikasi bahwa masalah yang sedang terjadi di BMT PSU Malang, bukan karena kesalahan konsep syariah yang diterapkan oleh BMT PSU Malang, melainkan murni karena kelalaian dari pihak pengelola yang kurang hati-hati dalam mengelola keuangan BMT PSU Malang. Karena itu, kesalahan yang dilakukan oleh para pengelola BMT PSU Malang, tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk menyalahkan sistem syariah yang digunakan.
H. Mahmud Ali Zain menengarai ada pihak-pihak tertentu yang berusaha untuk membesar-besarkan pemberitaan mengenai fraud BMT PSU Malang dan menghubung-hubungkannya dengan sistem syariah yang diterapkan. Karena itu, dia sangat prihatin dengan adanya kejadian tersebut dan khawatir akan dapat memberikan citra negatif terhadap BMT lainnya yang menggunakan konsep syariah dalam menjalankan usahanya.
“Saya merasa prihatin bahwa masalah keuangan yang sedang terjadi di BMT PSU Malang di-blow up dan diberitakan secara besar-besaran. Saya heran dalam beberapa hari berturut-turut diberitakan sampai satu halaman di sebuah media massa lokal di Malang. Ada apa ini? Jangan-jangan ada yang ingin mengambil kesempatan untuk menjelek-jelekkan konsep syariah. Apalagi dalam berita disebutkan bahwa tidak ada jaminan keamanan dalam konsep syariah,” ungkap H. Mahmud Ali Zain.
Padahal, lanjutnya, masalah keuangan yang terjadi pada BMT PSU Malang yang menggunakan sistem syariah itu bukan karena kesalahan konsep syariahnya, melainkan karena kesalahan dari pihak pengelola yang melaksanakan konsep syariah. “Kalau yang salah orangnya, maka jangan menyalahkan sistem yang digunakan. Konsepnya baik tapi bila diterapkan secara salah, maka akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik,” kata H. Mahmud Ali Zain.
Karena itu, H. Mahmud Ali Zain menghimbau kepada para pelaku ekonomi syariah untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan usahanya dan mengambil pelajaran berharga dari musibah yang melanda BMT PSU Malang. “Marilah kita meningkatkan kehati-hatian dalam mengelola usaha yang menggunakan konsep syariah agar tidak mengalami masalah keuangan sebagaimana yang menimpa BMT PSU Malang,” himbaunya.
Minggu, 10 Mei 2015
Kalangan Perguruan Tinggi Terkesan dengan Kemajuan Pesantren
Rektor Universitas Brawijaya Malang Prof.
Dr. Ir. Muhammad Bisri menyampaikan bahwa kalangan Perguruan Tinggi
kini sangat terkesan dengan pesatnya kemajuan yang telah dicapai oleh
pesantren terutama dalam hal penerapan teori-teori ekonomi sehingga
tidak kalah dengan Perguruan Tingi. Malah, dalam mengelola koperasi,
orang-orang pesantren lebih berhasil daripada orang-orang Perguruan
Tinggi.
Kesan tersebut dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan memorandum of understanding
(MoU) antara Universitas Brawijaya Malang dengan Ikatan Alumni Santri
Sidogiri (IASS), Sabtu (9/5/2015) di aula Koperasi BMT Maslahah
Sidogiri. Dari IASS penandatangan diwakili oleh Ketua Pengurus IASS HM.
Sholeh Abdul Haq.
Sebelum acara penandatanganan MoU,
diawali dengan kegiatan seminar “Indonesia Menuju Halalan Thayyiban”
yang menghadirkan nara sumber ari Universitas Brawijaya yaitu Prof. Ir.
Sukoso, MS dan Dr. Nur Rahman dan KH. Cholil Nafis dari IASS.
“Alhamdulillah, saya sangat terkesan dan senang dapat berkunjung ke Sidogiri ini untuk menandatangani memorandum of understanding antara
Universitas Brawijaya Malang dengan Ikatan Alumni Santri Sidogiri. Saya
berharap, penandatanganan ini dapat menjadi langkah awal untuk
mengadakan berbagai kegiatan yang akan bermanfaat bagi masyarakat luas,”
ungkapnya saat memberikan sambutan.
Saat memberikan sambutan, Prof. Dr. Ir.
Muhammad Bisri menyampaikan bahwa para dosen di Perguruan Tinggi banyak
yang terkesan dengan orang-orang pesantren yang telah berhasil
mempraktikkan teori-teori ekonomi yang dipelajari di Perguruan Tinggi.
“Bukti keberhasilan praktik ekonomi itu dapat dilihat dari ruangan
gedung ini yang tak kalah megahnya dengan ruang kampus Universitas
Brawijaya Malang,” katanya memuji.
Selain itu, menurutnya, kesan yang dulu melekat pada santri yang gudikan
dan kumuh telah jauh berubah setelah para dosen di Universitas
Brawijaya Malang bertemu dengan H. Mahmud Ali Zain selaku Ketua Pengurus
Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri Indonesia dan KH.
Mahfudz Syaubary, MA Pengasuh Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet
Mojokerto di Forum Peduli Bangsa.
Dalam pandangannya, para orang-orang
pesantren telah berhasil mempraktikkan teori-teori ekonomi yang
dipelajari di Perguruan Tinggi sehingga menjadi pengusaha yang sukses
seperti H. Mahmud Ali Zain s dan KH. Mahfudz Syaubary, MA . “Dulu ketika
pertama kali saya mengajak para dosen ke pesantren, mereka mencibir
kenapa Pak Rektor mengajak ke pesantren. Namun setelah melihat
keberhasilan orang-orang pesantren seperti yang dilakukan oleh H. Mahmud
Ali Zain dan KH. Mahfudz Shaubary, MA, yang sukses mengembangkan usaha
di bidangnya masing-masing, para dosen malah mengatakan kenapa tidak
dari dulu datang ke pesantren,” katanya.
Malah, lanjutanya, para dosen di
Universitas Brawijaya sangat memberikan apresiasi atas keberhasilan KH.
Mahfudz Shaubary, MA dalam memadukan antara pesantren dengan bisnis. “Di
antara dosen saya ada yang mengatakan kalau KH. Mahfudz Shaubary, MA
itu menggapai surga dunia dan akhirat sekaligus karena istrinya empat
dan mobilnya Alphart. Sedangkan, para dosen sendiri, surga dunia saja
belum didapat, apalagi surga akhirat,” ujarnya berseloroh.
Senin, 10 November 2014
Sabtu, 27 September 2014
UGT PKH (Pembiayaan Kafalah Haji)
BMT UGT SIDOGIRI CARA MUDAH MELANCARKAN NIATAN SUCI
IBADAH HAJI ANDA
Cara Mudah Menuju Tanah Suci
UGT PKH adalah fasilitas pembiayaan konsumtif bagi anggota untuk memenuhi kebutuhan kekurangan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Kementerian Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi haji.
Akad Pembiayaan:
Semua Pembiayaan di Koperasi BMT UGT Sidogiri dicover Asuransi jiwa samapai sampai Rp. 100 juta (sesuai ketentuan yang berlaku) dengan tabarru’ Asuransi GRATIS.
BMT UGT SIDOGIRI CARA MUDAH MELANCARKAN NIATAN SUCI
IBADAH HAJI ANDA
Cara Mudah Menuju Tanah Suci
UGT PKH adalah fasilitas pembiayaan konsumtif bagi anggota untuk memenuhi kebutuhan kekurangan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Kementerian Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi haji.
Akad Pembiayaan:
- Akad yang digunakan adalah akad Kafalah bil Ujrah
- Kafalah adalah akad dimana BMT sebagai Kafil memberikan dana Kafalah (Talangan) kekurangan Biaya pendaftaran haji anggota sebagai Makful 'anhu kepada pihak ketiga (Makful alaih) yaitu Kementerian Agama, dengan dikenakan biaya (upah/Ujroh).
- Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah.
- Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis atau dapat dilakukan di seluruh Kantor Layanan BMT UGT
- Dapat dipenuhinya kebutuhan dana untuk menutupi kekurangan dana sebagai persyaratan dalam memperoleh porsi haji.
- Solusi terbaik serta lebih berkah untuk mewujudkan langkah ke Baitullah karena pembiayaan sesuai syariah.
- Pembiayaan tanpa agunan.
- Jangka waktu sampai 5 (lima) tahun.
- Proses pendaftaran ke kantor KEMENAG didampingi oleh petugas BMT UGT.
- Biaya legalisasi surat kuasa pembatalan porsi di Notaris sebesar Rp 100.000,-.(tergantung masing2 notaris setempat)
- Maksimal dana Kafalah sebesar 90% dari biaya setoran awal BPIH untuk mendapatkan nomor seat porsi haji.
- Sistem Angsuran ;
- Secara tetap (pokok + ujrah kafalah) setiap bulan.
- Angsuran pokok kafalah secara musiman (panenan) dan Ujrah Kafalah dibayar diawal.
- Telah memiliki rekening Tabungan Haji al-Haromain
- Melampirkan copy identitas diri yang masih berlaku (KTP pemohon, suami/istri), calon haji yang ditanggung)
- Melampirkan copy surat nikah dan kartu keluarga (KK)
- Melampirkan surat kuasa pembatalan porsi haji dan surat kuasa debet rekening tabungan haji di Bank Syariah atas nama CJH
Semua Pembiayaan di Koperasi BMT UGT Sidogiri dicover Asuransi jiwa samapai sampai Rp. 100 juta (sesuai ketentuan yang berlaku) dengan tabarru’ Asuransi GRATIS.
ZAKAT BMT UGT SIDOGIRI
TENTANG KAMI
PRODUK TABUNGAN
PRODUK PEMBIAYAAN
Pada tahun buku 2013 Koperasi BMT UGT Sidogiri mengeluarkan zakat sebesar Rp 5.200.450.928,-. Untuk menyalurkan dana zakat kepada mereka yang berhak menerima (mustahiq), Koperasi BMT UGT Sidogiri bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri.
“Zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) merupakan implementasi dari Baitul Mal yang berorientasi pada sosial. Dalam menjalankan fungsi Baitul Mal ini, kami bekerjama dengan LAZ Sidogiri guna mengoptimalkan pelaksanaannya,” kata A. Thoha Putra, Sekteratis Pengurus Koperasi BMT UGT Sidogiri.
Menurut A. Thoha Putra, dana zakat yang dikeluarkan oleh Koperasi BMT UGT Sidogiri disalurkan untuk zakat konsumtif, zakat produktif dan beasiswa pendidikan. Selain itu ada yang berupa penghargaan living cost atau biaya hidup selama satu tahun kepada para hafidz Al-Quran santri Pondok Pesantren Sidogiri.
“Zakat konsumtif diwujudkan dalam bentuk sembako yang diberikan kepada para mustahiq yang tersebar di sekitar kantor cabang/capem dan pusat. Untuk zakat produktif diwujudkan dalam bentuk pembelian barang dan modal usaha, sedang zakat beasiswa pendidikan diberikan kepada para santri yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi seperti di Tazkia Institut Bogor, Universitas PASIM Bandung dan lainnya,” jelasnya.
Bila dibandingkan dengan dana zakat tahun buku 2012, maka dana zakat pada tahun buku 2013 mengalami pertumbuhaan sebesar 90,24 persen. Pada tahun buku 2012, zakat yang dikeluarkan oleh Koperasi BMT UGT Sidogiri adalah sebesar Rp 2.733.619.953, sedang pada tahun buku 2013 meningkat tajam hampir mencapai 100 persen yaitu sebesar Rp 5.200.450.928,-. Pada tahun buku 2012, zakat konsumtif yang disalurkan mencapai Rp 1.230.201.914,- sedang untuk zakat produktifnya sebesar Rp 1.093.512.813TENTANG KAMI
PRODUK TABUNGAN
PRODUK PEMBIAYAAN
Pada tahun buku 2013 Koperasi BMT UGT Sidogiri mengeluarkan zakat sebesar Rp 5.200.450.928,-. Untuk menyalurkan dana zakat kepada mereka yang berhak menerima (mustahiq), Koperasi BMT UGT Sidogiri bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri.
“Zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) merupakan implementasi dari Baitul Mal yang berorientasi pada sosial. Dalam menjalankan fungsi Baitul Mal ini, kami bekerjama dengan LAZ Sidogiri guna mengoptimalkan pelaksanaannya,” kata A. Thoha Putra, Sekteratis Pengurus Koperasi BMT UGT Sidogiri.
Menurut A. Thoha Putra, dana zakat yang dikeluarkan oleh Koperasi BMT UGT Sidogiri disalurkan untuk zakat konsumtif, zakat produktif dan beasiswa pendidikan. Selain itu ada yang berupa penghargaan living cost atau biaya hidup selama satu tahun kepada para hafidz Al-Quran santri Pondok Pesantren Sidogiri.
“Zakat konsumtif diwujudkan dalam bentuk sembako yang diberikan kepada para mustahiq yang tersebar di sekitar kantor cabang/capem dan pusat. Untuk zakat produktif diwujudkan dalam bentuk pembelian barang dan modal usaha, sedang zakat beasiswa pendidikan diberikan kepada para santri yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi seperti di Tazkia Institut Bogor, Universitas PASIM Bandung dan lainnya,” jelasnya.
Bila dibandingkan dengan dana zakat tahun buku 2012, maka dana zakat pada tahun buku 2013 mengalami pertumbuhaan sebesar 90,24 persen. Pada tahun buku 2012, zakat yang dikeluarkan oleh Koperasi BMT UGT Sidogiri adalah sebesar Rp 2.733.619.953, sedang pada tahun buku 2013 meningkat tajam hampir mencapai 100 persen yaitu sebesar Rp 5.200.450.928,-. Pada tahun buku 2012, zakat konsumtif yang disalurkan mencapai Rp 1.230.201.914,- sedang untuk zakat produktifnya sebesar Rp 1.093.512.813TENTANG KAMI
Jumat, 26 September 2014
KOPERASI YANG SEPERTI BANK
Sebagai representasi dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) koperasi
di Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan kemajuan zaman era
modernisasi dan globalisasi. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh
koperasi terutama koperasi simpan pinjam (KSP) adalah bagaimana
memanfaatkan transformasi teknologi komunikasi untuk meningkatkan
pelayanan terhadap anggota dan kemajuan usahanya.
Badan usaha lain selain KSP seperti perbankan sudah lama memanfaatkan
transformasi teknologi komunikasi. Berbagai produk dan layanan
perbankan saat ini sangat memanjakan nasabahnya dengan transaksi online.
Untuk melakukan berbagai transaksi perbankan, para nasabah kini tak
lagi perlu datang ke kantor bank. Cukup melalui telepon pintar (smartphone) mereka bisa melakukan transaksi perbankan melalui internet banking.
Tentu saja, bila masih menggunakan cara-cara tradisional dan tidak
dapat memanfaatkan transformasi teknologi komunikasi, maka KSP akan
terlindas dan makin tersingkirkan dalam persaiangan usaha. Terlebih lagi
menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang sudah bera di
depan mata. Di tengah persaingan pasar bebas ASEAN tanpa memanfaatkan
transformasi teknologi komunikasi, maka koperasi KSP akan sekarat
menghadapi kecanggihan transaksi perbankan ataupun jasa keuangan asing.
Koperasi BMT UGT Sidogiri merupakan salah satu koperasi yang
menyadari betapa pentingnya memanfaatkan transformasi teknologi
komunikasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap anggota. Koperasi Jasa
Keuangan Syariah (KJKS) yang tercatat sebagai urutan ke-3 “100 Koperasi
Besar Indonesia” versi majalah Peluang (2012) kini tengah
mengupayakan menjadi koperasi yang memiliki rasa bank. Yang dimaksud
dengan rasa bank di sini adalah produk dan layanan jasa keuangan yang
ditawarkan oleh Koperasi BMT UGT yang memiliki lebih dari 240 kantor
cabang di 10 provinsi di Indonesia ini bisa berlangsung online sebagaimana yang disedikan oleh layanan perbankan.
Maksud online di sini tidak hanya sebatas antar kantor cabang Koperasi BMT UGT Sidogiri (internal online) namun juga bisa online dengan jaringan perbankan nasional (external online). Online antar kantor cabang sudah dapat dilakukan oleh Koperasi BMT UGT Sidogiri, online dengan jaringan perbankan nasional itulah yang pada saat ini menjadi prioritas untuk segera diwujudkan.
Untuk mewujudkan ke arah itu, “dapur” tim Information Technology (IT)
Koperasi BMT UGT Sidogiri tengah “menyiapkan masakan khusus” dengan
memanfaatkan transformasi teknologi komunikasi dalam layanan jasa
keuangan syariah sebagaimana “rasa” yang biasanya ditemukan saat para
nasabah melakukan transaksi dengan kalangan perbankan. “Rasa” yang ingin
dihidangkan oleh tim IT Koperasi BMT UGT Sidogiri adalah transaksi online.
Tim IT tengah “menggodok” layanan jasa kuangan syariah bagi belasan
ribu anggota Koperasi BMT UGT Sidogiri supaya mereka bisa melakukan
transaksi online untuk mengambil uang melalui jaringan Anjungan
Tunai Mandiri (ATM) BRI Syariah, ATM Prima dan ATM Bersama serta
layanan transaksi online ke 87 bank yang ada di Indonesia dari dan ke rekening anggota yang ada di Koperasi BMT UGT Sidogiri.
Jalan ke arah itu sudah dibukan dengan “Penandatanganan MoU H 2 H BMT
UGT dengan BRI Syariah”. Direktur Utama Koperasi BMT UGT Sidogiri Abd.
Majid Umar telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Host to Host
(H 2 H) dengan Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso.
Penandatanganan MoU dilaksanakan di UPT Latkesmas Murnajati, Lawang,
Malang, Kamis (18/9/2014).
Menurut Direktur Kepatuhan Koperasi BMT UGT Sidogiri M. Aunur Rahman,
dengan ditandatanganinya MoU antara Koperasi BMT UGT Sidogiri dan BRI
Syariah tersebut, anggota Koperasi BMT UGT Sidogiri yang memiliki BMT UGT Card
nantinya dapat menarik uang tunai melalui jaringan Anjungan Tunai
Mandiri (ATM) BRI Syariah, ATM Prima dan ATM Bersama di seluruh
Indonesia.
“Selain itu, para anggota Koperasi BMT UGT Sidogiri yang memiliki BMT UGT Card dapat melakukan transaksi debit saat berbelanja dan lewat teller
Koperasi BMT UGT Sidogiri yang ada di seluruh Indonesia, para anggota
dapat menstrasfer dana dari dan ke 87 bank yang ada di Indonesia,” jelas
M. Aunur Rahman.
Pemanfaatan transformasi teknologi komunikasi melalui penyediaan layanan online
dengan kalangan perbankan nasional dimaksudkan untuk makin meningkatkan
layanan kepada para anggota terutama bagi anggota Koperasi BMT UGT
Sidogiri yang berada di daerah kepulauan seperti di Bawean. Menurutnya,
dengan memberikan layanan online secara internal dan eksternal akan memudahkan bagi anggota yang tinggal di daerah kepulauan.
“Untuk berbelanja barang para anggota Koperasi BMT UGT Sidogiri tak
perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar. Dengan memiliki BMT UGT Card, mereka bisa berbelanja antar pulau tanpa harus membawa uang tunai dalam jumlah besar,” tandasnya.
Sabtu, 20 September 2014
Langganan:
Postingan (Atom)