Sebagai representasi dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) koperasi
di Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan kemajuan zaman era
modernisasi dan globalisasi. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh
koperasi terutama koperasi simpan pinjam (KSP) adalah bagaimana
memanfaatkan transformasi teknologi komunikasi untuk meningkatkan
pelayanan terhadap anggota dan kemajuan usahanya.
Badan usaha lain selain KSP seperti perbankan sudah lama memanfaatkan
transformasi teknologi komunikasi. Berbagai produk dan layanan
perbankan saat ini sangat memanjakan nasabahnya dengan transaksi online.
Untuk melakukan berbagai transaksi perbankan, para nasabah kini tak
lagi perlu datang ke kantor bank. Cukup melalui telepon pintar (smartphone) mereka bisa melakukan transaksi perbankan melalui internet banking.
Tentu saja, bila masih menggunakan cara-cara tradisional dan tidak
dapat memanfaatkan transformasi teknologi komunikasi, maka KSP akan
terlindas dan makin tersingkirkan dalam persaiangan usaha. Terlebih lagi
menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang sudah bera di
depan mata. Di tengah persaingan pasar bebas ASEAN tanpa memanfaatkan
transformasi teknologi komunikasi, maka koperasi KSP akan sekarat
menghadapi kecanggihan transaksi perbankan ataupun jasa keuangan asing.
Koperasi BMT UGT Sidogiri merupakan salah satu koperasi yang
menyadari betapa pentingnya memanfaatkan transformasi teknologi
komunikasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap anggota. Koperasi Jasa
Keuangan Syariah (KJKS) yang tercatat sebagai urutan ke-3 “100 Koperasi
Besar Indonesia” versi majalah Peluang (2012) kini tengah
mengupayakan menjadi koperasi yang memiliki rasa bank. Yang dimaksud
dengan rasa bank di sini adalah produk dan layanan jasa keuangan yang
ditawarkan oleh Koperasi BMT UGT yang memiliki lebih dari 240 kantor
cabang di 10 provinsi di Indonesia ini bisa berlangsung online sebagaimana yang disedikan oleh layanan perbankan.
Maksud online di sini tidak hanya sebatas antar kantor cabang Koperasi BMT UGT Sidogiri (internal online) namun juga bisa online dengan jaringan perbankan nasional (external online). Online antar kantor cabang sudah dapat dilakukan oleh Koperasi BMT UGT Sidogiri, online dengan jaringan perbankan nasional itulah yang pada saat ini menjadi prioritas untuk segera diwujudkan.
Untuk mewujudkan ke arah itu, “dapur” tim Information Technology (IT)
Koperasi BMT UGT Sidogiri tengah “menyiapkan masakan khusus” dengan
memanfaatkan transformasi teknologi komunikasi dalam layanan jasa
keuangan syariah sebagaimana “rasa” yang biasanya ditemukan saat para
nasabah melakukan transaksi dengan kalangan perbankan. “Rasa” yang ingin
dihidangkan oleh tim IT Koperasi BMT UGT Sidogiri adalah transaksi online.
Tim IT tengah “menggodok” layanan jasa kuangan syariah bagi belasan
ribu anggota Koperasi BMT UGT Sidogiri supaya mereka bisa melakukan
transaksi online untuk mengambil uang melalui jaringan Anjungan
Tunai Mandiri (ATM) BRI Syariah, ATM Prima dan ATM Bersama serta
layanan transaksi online ke 87 bank yang ada di Indonesia dari dan ke rekening anggota yang ada di Koperasi BMT UGT Sidogiri.
Jalan ke arah itu sudah dibukan dengan “Penandatanganan MoU H 2 H BMT
UGT dengan BRI Syariah”. Direktur Utama Koperasi BMT UGT Sidogiri Abd.
Majid Umar telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Host to Host
(H 2 H) dengan Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso.
Penandatanganan MoU dilaksanakan di UPT Latkesmas Murnajati, Lawang,
Malang, Kamis (18/9/2014).
Menurut Direktur Kepatuhan Koperasi BMT UGT Sidogiri M. Aunur Rahman,
dengan ditandatanganinya MoU antara Koperasi BMT UGT Sidogiri dan BRI
Syariah tersebut, anggota Koperasi BMT UGT Sidogiri yang memiliki BMT UGT Card
nantinya dapat menarik uang tunai melalui jaringan Anjungan Tunai
Mandiri (ATM) BRI Syariah, ATM Prima dan ATM Bersama di seluruh
Indonesia.
“Selain itu, para anggota Koperasi BMT UGT Sidogiri yang memiliki BMT UGT Card dapat melakukan transaksi debit saat berbelanja dan lewat teller
Koperasi BMT UGT Sidogiri yang ada di seluruh Indonesia, para anggota
dapat menstrasfer dana dari dan ke 87 bank yang ada di Indonesia,” jelas
M. Aunur Rahman.
Pemanfaatan transformasi teknologi komunikasi melalui penyediaan layanan online
dengan kalangan perbankan nasional dimaksudkan untuk makin meningkatkan
layanan kepada para anggota terutama bagi anggota Koperasi BMT UGT
Sidogiri yang berada di daerah kepulauan seperti di Bawean. Menurutnya,
dengan memberikan layanan online secara internal dan eksternal akan memudahkan bagi anggota yang tinggal di daerah kepulauan.
“Untuk berbelanja barang para anggota Koperasi BMT UGT Sidogiri tak
perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar. Dengan memiliki BMT UGT Card, mereka bisa berbelanja antar pulau tanpa harus membawa uang tunai dalam jumlah besar,” tandasnya.